Banyaknya anak usia bermain dan usia sekolah, yang harus bekerja sekedar mendapatkan sesuap nasi, bukan lagi merupakan hal baru di bumi Indonesia. Pekerjaan apa, bagaimana mendapatkannya, baik atau tidak baik, benar atau salah, tidak lagi menjadi penghalang, apalagi sekedar pertimbangan, untuk melangkah masuk dalam pekerjaan itu.

Di sisi lain, banyak juga yang berkesempatan sekolah, mendapatkan pendidikan sampai diperguruan tinggi dan menyandang gelar sesudah dinyatakan lulus, tetapi harus menghadapi kenyataan, bahwa ia harus masuk dalam penantian yang panjang dan tidak jarang menjadi tak berkesudahaan.

Pemandangan seperti itu menjadi perenungan seorang yang merindukan kesejahteraan bagi bangsa tercinta, disemua bidang, termasuk bidang pendidikan, disemua generasi, sebagaimana ajaran kitab suci. Perenungan inilah yang membawa seorang Gembala Sidang Gereja Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Injil Kerajaan, Semarang, Pdt. DR. Drs. Petrus Agung Purnomo, memunculkan ide :

“Mengapa tidak mahasiswa dipersiapkan menjadi pencipta pekerjaan, menerima pegawai, dan bukan mencari pekerjaan atau mendaftar menjadi pegawai. Bahkan kalau perlu setelah mahasiswa dinyatakan lulus dari program studinya. Make them Moneymakers. Let them make money without money. (Jadikan mereka Pencetak/Penghasil uang. Biarkan mereka mencetak/menghasilkan uang tanpa uang). Sebab semua yang berhubungan dengan uang menciptakan persahabatan, bukan kekacauan dan kehancuran. Dengan demikian bangsa Indonesia akan penuh dengan orang terdidik yang mendatangkan income bagi dirinya dan bagi negaranya. Kemungkinan, bangsa Indonesia keluar dari kesulitan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, peningkatan disegala bidang, menuju kesejahteraan bangsa menjadi lebih realistis.”

Ide tadi tidak diam begitu saja, tetapi terus ditindaklanjuti, sehingga hadir sebuah perguruan tinggi dengan nama AKADEMI ENTREPRENEURSHIP TERANG BANGSA. Sebuah perguruan tinggi yang sangat diharapkan dapat mewujudkan ide tadi. Mengapa? Sebab ada keyakinan besar, bahwa dalam anugerah-Nya sesungguhnya setiap insan ciptaan Sang Pencipta dapat menentukan, menaklukan tujuan hidup, takdir masa depannya (destiny) sendiri, bukan ditentukan oleh orang lain atau situasi dan keadaan. With God We Create Our Own Destiny. Jadi, tiap orang dapat menciptakan destiny-nya, tetapi dalam kesadaran manusiawi yang terbatas, maka untuk mendapatkan hasil yang excellent Pencipta Agung (the Greatest Creator) harus diikutsertakan, tidak boleh diabaikan.

Our Values

 

INTEGRITY

Menjadi salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan

INNOVATION

Setiap insan mampu berpikir secara berbeda, untuk menghasilkan ide baru, ide segar, dan memberikan penawaran yang unik.

ENDURANCE

Membentuk pribadi yang tangguh mampu berusaha mengerjakan pekerjaan sampai selesai sesuai tanggung jawabnya, bekerja keras dalam dalam menyelesaikan suatu tugas, menekuni masalah sampai terpecahkan

BREAKTHOUGH

Jika perubahan adalah hal yang diharapkan maka setiap insan harus berani menjadi berbeda. Satu-satunya cara untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan adalah dengan menjadi berani, menerobos, mengejar impian dan berani mengambil risiko

CREATIVE

kemampuan daya cipta adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan, menciptakan sesuatu yang baru baik yang benar-benar hal baru atau suatu ide baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru.

Need Help? Chat with us